Kita semua memang suka memandang enteng karunia kehidupan ini . Kita tidak sepenuhnya menyadari betapa berartinyahidup, jikalau kita belum pernah menghadapi maut .
Sewaktu berumur sekitar 2 tahun, aku pernah hampir mati . Aku tidak ingat betul peristiwanya, selain apa yang di ceritakan ibuku.
Waktu itu hari musim panas berlangsung . Semua orang berhamburan keluar untuk menikmati cuaca. Kakak perempuan ku dan temannya melompat ke kolam renangdi pekarangan belakang kami, untuk mendinginkan tubuh . Waktu itu aku belum bisa berenang . Biasanya, ibu mengawasi semua dengan ketat . Untuk berbicara kepada ayahku, ibu meminta kakak perempuanku mengawasiku . Namun kakak perempuanku sedang asyik tertawa dan bermain bersama temannya .
Tanpa ada yang tahu, aku masuk ke kolam . Tidak ada yang mendengar suara cipratan air, karena aku masih sangat kecil . Hampir hampir tidak terdengar sama sekali .
Yang terjadi selanjutnya sangat mengherankan . Kata ibuku, ia merasakan ada yang menepuk bahunya, tapi ketika ia menoleh, tidak ada siapa-siapa disitu. Ia lari ke kolam, mencariku . Ia melihatku sedang menekan-nekan dan melambai-lambai di dalam kolam, sambil berusaha memunculkan kepala . Ibuku melompat masuk ke kolam dan menariku . Untunglah aku selamat .
Semua ini terjadi kurang dari semenit . Ini menunjukkan berapa berharganya kehidupan, dan bahwa kita bisa kehilangan kehidupan itu dalam sekejap .
tak ada yang tahu kenapa ibuku menoleh . Dan sampai sekarang, ia beranggapan bahwa yang menyolek bahunya adalah MALAIKAT PELINDUNG ku ..
dicutat dari novel Chicken soup for kids soul karangan Travis Ebel (14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar